|
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
|
||||
JOB SHEET KEMUDI, REM & SUSPENSI
|
|||||
Semester IV
|
Reciculatingball
power steering
|
2 x 50 menit
|
|||
No.
JST/OTO/OTO 313/05
|
Revisi : 00
|
30 maret
|
|
||
I.
Kompetensi
1.
membongkar
dan memasang reciculatingball power steering dengan prosedur yang benar.
2.
Menganalisa
kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.
II.
Alat dan bahan
1.
Reciculatingball
power steerng ( 2 unit )
2.
Tool
box.
3.
Alat-alat
ukur yang diperlukan
III.
Keselamatan kerja
1.
Pergunakan
alta sesuai fungsinya.
2.
Bekerja
dengan hati-hati dan teliti.
3.
Jangan
bergurau saat bekerja.
4.
Letakkan
alat pada tempat yang membahayakan keselamatan praktikan.
5.
Gunakan
pakaian kerja.
IV.
Dasar teori
1. Recirculating
Ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang
dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja
dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan
memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman
(pitman arm).
Gambar.2. Konstruksi Sistem Kemudi Jenis Recirculating Ball
Lengan-lengan penghubung (linkage), batang penghubung (relay rod),
tie rod, lengan idler (idler arm) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung
pitman arm. Mereka memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan
memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk
peredam kejut. Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau
komersial.
Keuntungan :
A. Komponen gigi kemudi relative besar, bisa digunakan untuk mobil
ukuran sedang, mobil besar dan kendaraan komersial
B. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan
Kerugian :
A. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi
pinion tidak langsung
B. Biaya perbaikan lebih mahal
2.
SISTEM KEMUDI DAYA ( POWER
STEERING)
Lahirnya sistem kemudi daya ini didasari oleh kekurangan yang
didapat pada sistem kemudi manual dimana rendahnya kemampuan di dalam
pengemudian terutama pada perjalanan yang jauh, dan pada kecepatan rendah
sehingga membuat pengemudi cepat lelah. Disamping itu kekakuan pada kemudi
manual turut mempengaruhi pengembangan sistem kemudi kendaraan. Pengembangan
sistem kemudi saat ini sudah menjangkau pada sistem pengontrolan secara otomatis.
Cara Kerja Power Steering :
1)
Posisi netral
Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol ( control valve ).
Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir
melalui katup pengontrol ke saluran pembebas ( relief port ) dan kembali ke
pompa.Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak
tidak bergerak.
2)
Pada saat membelok
Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah
satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran
minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran
minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi
perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan rendah
sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa
melalui katup pengontrol.
3. Komponen power steering
a. Vane Pump
Vane pump adalah bagian utama dari system
power steering berfungsi menghasilkan tekanan tinggi dan debit yang besar. Vane
pump juga berfungsi untuk mengatur jumlah aliran fluida yang diperlukan
sesuai dengan putaran mesin, Adapun komponen yang ada dalam vane pump adalah
:
1)
Reservoir Tank. berfungsi untuk tampungan fluida power steering.
2)
Pump Body, adalah rumah dari rotor blade dan pompa digerakan oleh
puli poros engkol mesin dengan drive blet, dan mengalirkan tekanan
fluida ke gear housing
3)
Flow Control Valve, mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear housing dan
menjaga agar volumenya tetap pada rpm pompa yang berubahubah.
b.
Gear Housing., Merupakan rumah tempat roda gigi Kemudi
c.
Power Silinder. Power silinder adalah tempat piston bekerja
menggerakkan roda gigi kemudi (steering Gear)
d.
Katup Rotary. Mengatur Arah aliran minyak dari pomp
V.
Langkah kerja
1.
Pembongkaran
Dalam pembongkaran object kerja ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, agar dalam pembongkaran tidak terjadi kesulitan dalam
pembongkaran. Adapun langkah pembongkaran seperti di bawah ini :
a.
Persiapkan alat dan bahan
Gambar. Tool box dan reciculating ball power steering
b.
Lepaskan baut pegikat yang
ada pada object
Gambar. Melepaskan baut penyetel
c.
Lepaskan sector, worm gear,
nut dan keluarkan ball/peluru yang ada di dalam yang menghubungkan antara worm
gear dan nut. (lepaskan tutup oli yang ada pada rumah gear box agar ketika
melepaskan nut menjadi lebih mudah).
Gambar. Sector gambar.
Worm gear
Gambar. Rumah gear Gambar.
Tutup oli
Gambar. Nut
d.
Lalu pelajari dan amati
kondisi object
2.
Data praktikum
a.
Data pengamatan
1)
Kondisi object sekilas dalam
kondisi baik, tapi karena sebelumnya di pakai oleh praktikan lain dan saat
dirakit kembali, ternyata pemasangannya ada yang kurang benar. Sehingga ketika
kami membongkar object mengalami kesulitan.
2)
Ruang antara nut dan worm
gear sudah mengalami keausan, sehingga ball\peluru yang ada di dalamnya
seringkali nyangkut sehingga mengganggu pergerakan dari worm gear.
3)
Baut penyetel terlalu keras,
sehingga ketika hendak melepasnya terjadi sedikit kesulitan untuk melepasnya.
b.
Data pengukuran
1)
Ruang antara nut dan worm
gear sudah mengalami keausan.
2)
Ball\peluru ada yang pecah.
3)
Baut penyetel terlalu keras.
3.
Perakitan
a.
Pasang nut dan worm gear,
lalu masukkan ball\peluru setelah itu pasang guide.
Gambar. Pemasukkan ball\peluru
b.
Pasang kembali ke dalam
rumah gear atau gearbox
c.
Setelah itu pasang sector.
d.
Lalu pasang kembali
komponen-komponen lainnya yang ada pada object
e.
Setelah semua terakit dengan
baik dan benar, bersihkan dan rapikan tempat kerja dan kembalikan object kerja
serta alat ke tenpatnya semula.
VI.
Kesimpulan
Secara umum, cara kerja reciculatingball power steering sama
dengan jenis sistem kemudi yang lain. Dalam resicuatingball, worm gear dan
sector tidak berhubungan secara langsung, namun di bantu oleh nut yang di
dalamnya terdapat ball. Hal ini mengurangi dapat kerugian gesek antar komponen.
Dan pada dasanya semua jenis sistem kemudi mempunyai keuntungan dan kerugian
masing.